Bandung sebagai embrio musik tanah air. Khususnya musik yang bergerak diranah subkultur sehingga berderetan musisi yang memilih jalur non-mainstream dalam berkarya.
Diantara deretan kelompok musik yang berada dijalur non-mainstream ini adalah King Of Chaindown sebuah band yang mengaku beraliran Rock n Roll vintage 60’s 70’s. Tampil garang dengan memasukan unsur Brass Section kedalam karya-karya mereka, King Of Chaindown (KOC) yang digawangi oleh Kolenank – Gitar, Dicky Wood – Bass, Angga Mike – Vokal, Irwan – Trumpet, Hamdan – Trombon dan dibantu beberapa additional player.
Dibentuk di Bandung 12 Juni 2005 lalu KOC dengan musiknya ingin mengajak pendengarnya untuk berdansa. Dipengaruhi oleh beberapa musisi kawakan dunia seperti Chuck Berry, Bob Dylan, Elvis Presley, Muddy Water, Rolling Stones, Led Zeppelin dan Stray Cats, KOC berusaha untuk membuat imej mereka sendiri tanpa harus menjadi idola mereka yang telah mempengaruhi mereka.
Dengan keinginan menginterpretasikan ide dan menjadi bagian dari blantika musik nasional, maka pada 2018 lalu dibawah label NEVERSTOP Records terbitlah It’s Rockin’ Time.
Album yang diterbitkan secara digital ini terdiri dari lima track yang mereka ciptakan sendiri yaitu Kebebasan, Make Luv, Mr. Boogie, Gadis Malam, Ratu Dansa yang bisa disimak di gerai-gerai digital seperti Joox, Spotify dan lainnya.
Tag Archives: rock n roll style
Akbar Savio, satu diantara seribu
Dari 18133 cahaya bintang di Citeureup, ada satu cahaya bintang yang bersinar unik dan menarik perhatian. Akbar Savio adalah musisi dari sekian musisi asal Bogor yang tengah bersinar dengan terangnya, menularkan semangat dan hasrat musiknya dalam karya-karyanya yang membuat rasa nyaman dan jujur. Beberapa waktu lalu Akbar melepas single bertajuk Home, satu karya yang ditulisnya bersama Damar yang mengisahkan kerinduan seorang Damar terhadap kampung halaman beserta romantika dan dinamika didalamnya, karya ini bisa dinikmati dikanal resmi YouTube Akbar. Bon Iver adalah kugiran panutan seorang Akbar dan semoga suatu saat akan dapat berkolaborasi dalam berkreasi atau sekedar jamming diatas panggung, semoga!.
Ada satu keunikan lagi, kalau pada masa lampau ternyata Akbar ini adalah seorang pencabik bass dari sebuah kugiran pemuja RHCP. Dan sebagai seorang pemimpi ulung Akbar yang bekerja reguler di lembaga sosial, dan saat ini masih menjalankan radio streaming bersama teman temannya di Bogor bermimpi memiliki album rekaman yang bukan sekedar album pengisi rak koleksi, bisa tampil dihadapan publik yang lebih besar, dan punya keluarga yang hidup dengan baik dan bahagia. Aamiiin
KEEP ON ROCKIN’ IN THE FREE WORLD, BUDDY!