All posts by Barry.Luqman

Multicultural Activist. Music, Arts, Dance, Foods and Traveler enthusiast. Have a deep interest in Information and Technolgy, Archeology and religious issues.

Setting Home Recording Hemat

Bagi yang telah lama berkecimpung dalam dunia industri produksi rekaman, baik itu industri profesional maupun ‘home recording’, tentunya kita telah terbiasa dengan sebuah alat rekam audio yang fungsinya menangkap sinyal audio untuk dirubah kedalam sinyal digital kedalam seperangkat alat rekam atau komputer, alat inilah yang dinamakan ‘Audio Interface’ atau sound converter dalam istilah sehari-hari.

Tentunya, dalam era digitalisasi sekarang ini, para pelaku industri ‘home recording’ maupun ‘semi pro-recording’ dimanjakan dengan beberapa pilihan jenis ‘audio interface’ yang sekarang banyak tersedia dipasaran sesuai dengan kebutuhan, dan kita harus jeli dalam menentukan ‘audio interface’ pilihan kita agar sesuai dengan kebutuhan kita.

Audio Interface

Sedikit informasi tentang jenis ‘Audio Interface’ yang sesuai dengan pilihan kita, tentunya lebih difokuskan kepada harga yang terjangkau.

Seperti halnya sebuah studio rekaman pada umumnya, diperlukan sebuah media perekam yang meng’capture’ sinyal-sinyal audio yang dibuat oleh sumber suara atau instrument. Media perekam ini disebut dengan “Audio Interface”.

Saya persilahkan kepada pembaca untuk memberikan masukan tentang pilihan ‘audio interface’ pilihan anda yang sesuai dan mudah-mudahan akan menjadi masukan bagi pembaca yang lain tentang informasi mengenai alat rekam atau ‘audio interface’.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan.

Dalam memilih Audio Interface, kita perlu mencermati beberapa hal yang dapat mendeskripsikan lebih detail tentang Audio Interface yang kita butuhkan sesuai selera kita. Biasanya, kebutuhan seseorang akan Audio Interface dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Keperluan untuk playback recording;
2. Keperluan untuk merekam audio;
3. Keperluan untuk merekam audio dan penggunaan MIDI;
4. Keperluan untuk merekam audio, penggunaan MIDI, serta merekam input lainnya.

Dalam hal jenis media ini, ada beberapa informasi tentang feature yang umunya terdapat dalam sebuah Audio Interface;

1. 10 x 10 Up to 24-bit / 96kHz fidelity.

ini menggambarkan jumlah input yang dimiliki oleh sebuah Audio Interface. 10×10 berarti AI ini memiliki jumlah input sebanyak 10 chanel, dimana sangat efektif bila kita ingin merekam sebuah lagu secara ‘live”. Sedikit info, untuk merekam sebuah track drum secara live, minimal kita memerlukan 5 input diantaranya untuk merekam Overhead, Cymbals, snare, kick dan tom.

Dan arti ’24-bit/96kHz’ disini menggambarkan kualitas atau resolusi rekaman yang sanggup diterima oleh Ai tersebut, semakin tinggi resolusinya, maka akan semakin baik kualitas rekamannya. Sebagai gambaran, sebuah hasil rekaman audio CD memiliki resolusi 16 bit dan 44.1 khz, sedangkan hasil rekaman audio DVD memiliki resolusi 24 bit dan 48 khz.

2. 8 x 8 analog I/O on balanced/unbalanced 1/4” TRS
Artinya Audio interface tersebut memilki 8 buah input/output dalam bentuk jack 1/4″ TRS (merupakan konektor yang sering kita gunakan dalam kabel instrumen sehari-hari pada umumnya)

3. S/PDIF digital I/O (coaxial) with 2-channel PCM
S/PDIF merupakan singkatan dari “Sony Panasonic Digital InterFace”. ini merupakan sebuah feature yang memungkinkan sebuah audio interface dapat saling berhubungan dengan media lain dari produk atau merk yang berbeda sesuai dengan namanya (SONY dan PANASONIC) merupakan feature dalam mengotrol data antar media.

4. digital I/O supports surround-encoded AC-3 and DTS pass-through

Audio interface ini dapat mengkonversi data audio kedalam berbagai jenis file dengan resolusi tertinggi yaitu 96 khz.

5. 1 x 1 MIDI I/O Jumlah MIDI input yang dimiliki oleh sebuah Audio Interface.

6. analog outs can directly drive up to 7.1 surrounds.

Merupakan feature yang mampu merubah sinyal analog kedalam jenis ‘7.1 surround system’. Maksud dari angka 7.1 ini adalah sebuah sinyal suara yang dapat dibagi menjadi 7 sudut bagian secara stereo. Normalnya, para penikmat audio pada umumnya menikmati kualitas stereo surround setara 5.1, dimana artinya sinyal audio dapat didengar dari 5 sudut yang berbeda sekaligus. Contoh paling sering kita jumpai mengenai jenis surround sound ini bila kita menonton dalam bioskop layar lebar, dimana beberapa bagian suara dapat kita dengarkan dari sisi yang berbeda.

Inilah mengapa surround system ini amat penting dalam industri musik bahkan perfilman pada umumnya.

7. +4dBu/-10dBV operation individually switched on rack-mount unit.

8. Word clock I/O for sample-accurate device synchronization.

9. Software-controlled 36-bit internal DSP digital mixing/recording.

10. zero-latency monitoring.

Berikut ini salah satu hasil mixing dan rekaman menggunakan Audio Interface digital sederhana:

http://soundcloud.com/berriroquai/sampai-kapanpun

Jenis Koneksi dan Software-controlled.

Untuk hal ini sinyal audio yang terekam bisa didapat melalui berbagai macam sumber,

1. Sinyal yang diproses langsung secara ‘live’ melalui input Audio Interface.

2. Koneksi MIDI.

Hal ini biasanya berhubungan dengan software yang perlu diinstal terlebih dahulu kedalam Komputer anda, dan suara atau sumber sinyal didapat dari software yang sudah terinstall. Untuk proses kegiatan recording dengan menggunakan fasilitas MIDI ini, jalur input yang digunakan menggunakan MIDI Input yang biasanya terdapat dibagian belakang Interface. Untuk Audio Interface zaman sekarang, Audio Interface sudah dapat dikoneksi kepada Komputer melalui USB port, sehingga kita tidak perlu membeli MIDI interface tambahan yang disambungkan ke Komputer.

LUCIFER dan PAGANISME (bagian 1)

Luciferian.

Asal usul dari keberadaan kelompok yang menyebut dirinya “illuminati” (Freemason/ Luciferian/Dajjal-red) telah ada sejak ribuan tahun yang lalu sejak zaman para nabi, hanya saja mereka tentunya ia tidak akan muncul ke permukaan dan diketahui oleh semua manusia dimuka bumi ini sampai waktu yang telah ditentukan. Sebagai informasi, sekelompok orang ini memang diberi kecerdasan luar biasa yang melebihi manusia pada zamannya oleh Tuhan, sehingga mereka menganggap dirinya bisa mengatur sedemikian rupa segala bentuk kehidupan di muka bumi ini, dan mereka melalaikan keberadaan Tuhan sang Pencipta dikarenakan telah merasa tingginya ilmu mereka.

Luciferian erat kaitannya dengan kelompok Paganisme yang muncul sejak pada zaman Mesir kuno. Paganisme merupakan sebuah kelompok aliran kepercayaan yang menyembah Lucifer / Iblis sebagai Tuhan mereka, dan Matahari adalah merupakan sumber segala penghidupan yang dijadikan sebagai simbol mereka akan “sebuah pengharapan” atau simbol keagungan mereka yang menggambarkan cahaya, penerang, jalan kebenaran.

Kelompok atau organisasi ini telah lama muncul sejak ribuan tahun yang lalu, dimana beberapa kejadian telah dicatat dalam beberapa kitab penting para agama mayoritas di muka bumi ini. Mengapa saya menerangkan betapa pentingnya keberadaan Luciferian ini, tidak lebih karena kelompok inilah yang nantinya akan berupaya menghancurkan seluruh kehidupan dimuka bumi ini, seperti yang tertulis dalam salah satu ayat alkitab

Daniel 8:24 The Holy bible; “The Dragon gave him his Power, and his Seat, and great authority.”

Revelation 13:24 The Holy Bible

“And they all worshipped the Dragon which gave power unto the Beast.”

Revelation 12:3,9 The Holy bible
“Behold a great Red Dragon … cast out, that old Serpent, called the Devil, and Satan, which deceiveth the whole world: He was cast out into the earth and his Angels were cast out with him.”

Mari kita lihat lagi salah satu kejadian kemunculan para ‘Luciferian’ yang pernah tercatat pada zaman nabi Sulaiman A.S didalam salah satu ayat Al Quran.

Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.” Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: ”Ini termasuk karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. 27:38-40)

Bila kita cermati ayat diatas, perlu digaris bawahi bahwa ada seseorang yang mempunyai ilmu dari Al-kitab yang sanggup membawa singgasana kepada Nabi Sulaiman A.S. point penting yang perlu kita perhatikan adalah: 1. Bahwa ada seseorang yang telah lebih dulu menguasai ilmu pengetahuan yang maha dahsyat dari sebuah Al-kitab, sehingga ia telah sanggup melakukan “perjalanan kecepatan cahaya” atau yand populer disebut “Teleporter” pada masa itu. 2. Bahwa seseorang yang mempunyai ilmu dari Al-kitab itu bukan berasal dari golongan kaum Musa A.S. Ini tersirat dari tulisan ayat diatas, yang menulis”berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-kitab”, artinya seseorang ini namanya tidak diketahui, dan menunjukkan bahwa Nabi Musa A.S tidak mengenal siapa orang tersebut dalam ayat diatas. 3. Nabi Musa A.S sangat ketakutan dalam hatinya tatkala melihat kejadian tersebut. Hal ini dapat dilihat dari ucapan diatas ” Ini termasuk karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya)”. Maksud dari penggalan ayat ini menunjukkan ketakutan yang begitu mendalam terhadap kejadian yang terjadi didepan mata beliau pada waktu itu, apakah beliau hendaknya mensyukuri bahwa telah ada seseorang yang telah menguasai ilmu teknologi sedemikan dahsyatnya, atau beliau hendaknya mengingkari apa yang telah beliau saksikan pada waktu itu. Mengapa beliau sangat ketakutan? ini dikarenakan beliau menyadari bahwa pada masa yang akan datang, akan tiba saat nya kehancuran umat di akhir zaman yang diakibatkan oleh sebuah kelompok yang terdiri dari ‘seseorang yang menguasai ilmu dari al-kitab’ tersebut pada waktu itu.

Musa A.S pada Zaman Firaun dan Paganisme

Perlu dicermati, mengapa kami membahas tentang Paganisme pada zaman Mesir kuno, hal ini dikarenakan kebudayaan Mesir kuno tercatatat sebagai kebudayaan tertua sepanjang sejarah manusia dimuka bumi ini, maka dari itu Kebudayaan tersebut sangat memberi pengaruh sangat besar kepada kebudayaan lainnya. dibagian bumi lain juga terdapat beberapa bentuk Paganisme lainnya yang pada dasarnya dilandasi oleh kebudayaan Mesir kuno, dimana kebudayaan tersebut memiliki prinsip yang sama akan konsep Ketuhanan.

Sejarah para kelompok pengikut aliran ini dicatat dalam sejarah memiliki masa keemasan pada zaman Firaun (Pharaoh -english,red-) dimana pada waktu itu Nabi Musa A.S hidup.

Firaun merupakan manifestasi perpanjangan tangan dari Tuhan yang perlu bantuan. Dalam bahasa Hieroglyph, firaun diartikan sebagai ‘tempat’ atau ‘rumah besar’. Para masyarakat mesir kuno pada waktu itu menganggap firaun adalah Tuhan, atau lebih spesifik merupakan penjelmaan ‘Tuhan Horus’ (God of Horus), dan pada kenyataannya, ketika berkecimpung dalam pemerintahan, Firaun yang mengatur pajak, menentukan hukuman hingga kepemimpinannya sebagai pendeta tertinggi. Pada zaman Firaun inilah mereka (kaum Luciferian) sangat besar andilnya bagi kehidupan para Firaun dalam membantu menjalankan pemerintahan di Mesir.

Firaun tentunya menganggap bahwa dirinya adalah Tuhan yang wajib disembah, sehingga dia menggunakan segala daya upaya untuk meyakinkan seluruh penduduknya pada waktu itu bahwa ia lah yang paling sempurna dan wajib disembah oleh seluruh penduduk mesir, bahkan dimuka bumi. Secara logika, tentunya hal ini tidaklah mudah baginya untuk mewujudkan segala ambisinya bila bekerja secara sendirian, dan ia melihat peluang dari Lucifer; yang memiliki tipu daya dahsyat, dan menawarkan bantuannya kepada Firaun agar segala tujuannya dapat terwujud. Maka dilakukanlah semacam perjanjian, atau kontrak antara Firaun dan Lucifer, dan berupaya mencapai tujuannya satu sama lain.

masing-masing memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu:

Lucifer: Berusaha menggiring seluruh umat manusia agar mengingkari perintah Tuhan, dengan jalan menggiring manusia agar menyembah Tuhan yang salah. Hal ini mudah dimengerti, karena memang Setan/Iblis telah berjanji kepada Tuhan agar diberi waktu hingga kiamat nanti agar leluasa mempengaruhi seluruh manusia dimuka bumi agar keluar dari seluruh perintah Tuhan, dan mengikuti segala keinginan Setan/Iblis agar manusia terjerumus.

Firaun: Berusaha untuk memaksa seluruh umat manusia agar menyembah dirinya, bukan menyembah Tuhan. Ia menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada.

Maka Setan melihat ini adalah sebuah peluang untuk memanfaatkan Firaun sebagai perpanjangan kaki tangannya dalam mewujudkan semua tujuannya menghancurkan seluruh kehidupan umat manusia. Melihat kekuasaan dan kecerdasan yang dimiliki Firaun, maka tentu tidaklah sulit baginya. Firaun membuat perjanjian dengan Setan bahwa Setan akan selalu membantu segala kemauan Firaun asalkan Firaun selalu mengikuti apa yang diperintahkan oleh setan tentunya sebagai timbal balik.

Singkat cerita, sejak saat itu Firaun selalu dibantu oleh sekelompok orang yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata manusia pada umumnya dan mereka menguasai sihir, dan tentunya sesuai perjanjian dan atas kesombongan dirinya sendiri, ia menyembah Tuhan lain yang diisyaratkan oleh setan, atau biasa disebut dewa-dewa yang biasa disebut ‘Paganisme’. Dibangunlah Piramida sebagai manifesto persembahan dirinya kepada Dewa Pagan.

‘Home Recording’ Dengan Budget Minimum

Topik

Hingga saat ini, kebutuhan akan peralatan rekam suara / “Audio Recording equipment” menjadi sangat penting, seiring dengan berkembangnya industri musik.

Dalam dunia musik, sering kita terlibat dengan sebuah kegiatan yang kita sebut dengan istilah ‘rekaman’ atau ‘nge-track’ untuk bahasa gaulnya.

Ada banyak cara untuk merekam hasil karya kita kedalam bentuk media lain yang dapat didengar oleh orang lain, diantaranya dengan cara merekam lagu kita kedalam bentuk format audio yang disimpan dalam media Compact Disc atau biasa disebut CD.

Proses perekaman ini dapat dilakukan secara efektif dan efisien tanpa memerlukan dana besar seperti pada umumnya. Sekarang telah banyal tersedia peralatan rekaman kualitas memadai dengan harga terjangkau.

Perlu diingat bahwa dalam proses ini tentulah jenis peralatan dan sumber daya manusia sangat berperan penting, selain itu belum tentu pula jenis peralatan yang mahal harganya akan menjamin kualitas rekaman yang dihasilkan tanpa didukung oleh SDM yang memadai.

Sebaliknya, dengan SDM yang memadai, meskipun menggunakan peralatan yang ‘ala kadarnya’ tapi akan sanggup membuat sebuah hasil rekaman yang memadai atau minimal layak dengar sebagai demo atau bahkan ‘Indie Production’.

Apa itu ‘Audio Interface‘?

Bagi yang telah lama berkecimpung dalam dunia industri produksi rekaman, baik itu industri profesional maupun ‘home recording’, tentunya kita telah terbiasa dengan sebuah alat rekam audio yang fungsinya menangkap sinyal audio untuk dirubah kedalam sinyal digital kedalam seperangkat alat rekam atau komputer.
Alat inilah yang dinamakan ‘Audio Interface’ atau sound converter dalam istilah sehari-hari. Tentunya, dalam era digitalisasi sekarang ini, para pelaku industri ‘home recording’ maupun ‘semi pro-recording’ dimanjakan dengan beberapa pilihan jenis ‘audio interface’ yang sekarang banyak tersedia dipasaran sesuai dengan kebutuhan, dan kita harus jeli dalam menentukan ‘audio interface’ pilihan kita agar sesuai dengan kebutuhan kita.

Dalam posting ini, saya ingin sedikit berbagi informasi tentang jenis ‘Audio Interface’ yang sesuai dengan pilihan kita, tentunya lebih difokuskan kepada harga yang terjangkau. Saya persilahkan kepada pembaca untuk memberikan masukan tentang pilihan ‘audio interface’ pilihan anda yang sesuai dan mudah-mudahan akan menjadi masukan bagi pembaca yang lain tentang informasi mengenai alat rekam atau ‘audio interface’.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan.

Dalam memilih Audio Interface, kita perlu mencermati beberapa hal yang dapat mendeskripsikan lebih detail tentang Audio Interface yang kita butuhkan sesuai selera kita. Biasanya, kebutuhan seseorang akan Audio Interface dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Keperluan untuk playback recording;
2. Keperluan untuk merekam audio;
3. Keperluan untuk merekam audio dan penggunaan MIDI;
4. Keperluan untuk merekam audio, penggunaan MIDI, serta merekam input lainnya.

Dalam hal jenis media ini, ada beberapa informasi tentang feature yang umunya terdapat dalam sebuah Audio Interface;

1. 10 x 10 Up to 24-bit / 96kHz fidelity.

ini menggambarkan jumlah input yang dimiliki oleh sebuah Audio Interface. 10×10 berarti AI ini memiliki jumlah input sebanyak 10 chanel, dimana sangat efektif bila kita ingin merekam sebuah lagu secara ‘live”. Sedikit info, untuk merekam sebuah track drum secara live, minimal kita memerlukan 5 input diantaranya untuk merekam Overhead, Cymbals, snare, kick dan tom.

Dan arti ’24-bit/96kHz’ disini menggambarkan kualitas atau resolusi rekaman yang sanggup diterima oleh Ai tersebut, semakin tinggi resolusinya, maka akan semakin baik kualitas rekamannya. Sebagai gambaran, sebuah hasil rekaman audio CD memiliki resolusi 16 bit dan 44.1 khz, sedangkan hasil rekaman audio DVD memiliki resolusi 24 bit dan 48 khz.

2. 8 x 8 analog I/O on balanced/unbalanced 1/4” TRS
Artinya Audio interface tersebut memilki 8 buah input/output dalam bentuk jack 1/4″ TRS (merupakan konektor yang sering kita gunakan dalam kabel instrumen sehari-hari pada umumnya)

3. S/PDIF digital I/O (coaxial) with 2-channel PCM
S/PDIF merupakan singkatan dari “Sony Panasonic Digital InterFace”. ini merupakan sebuah feature yang memungkinkan sebuah audio interface dapat saling berhubungan dengan media lain dari produk atau merk yang berbeda sesuai dengan namanya (SONY dan PANASONIC) merupakan feature dalam mengotrol data antar media.

4. digital I/O supports surround-encoded AC-3 and DTS pass-through

Audio interface ini dapat mengkonversi data audio kedalam berbagai jenis file dengan resolusi tertinggi yaitu 96 khz.

5. 1 x 1 MIDI I/O Jumlah MIDI input yang dimiliki oleh sebuah Audio Interface.

6. analog outs can directly drive up to 7.1 surrounds.

Merupakan feature yang mampu merubah sinyal analog kedalam jenis ‘7.1 surround system’. Maksud dari angka 7.1 ini adalah sebuah sinyal suara yang dapat dibagi menjadi 7 sudut bagian secara stereo. Normalnya, para penikmat audio pada umumnya menikmati kualitas stereo surround setara 5.1, dimana artinya sinyal audio dapat didengar dari 5 sudut yang berbeda sekaligus. Contoh paling sering kita jumpai mengenai jenis surround sound ini bila kita menonton dalam bioskop layar lebar, dimana beberapa bagian suara dapat kita dengarkan dari sisi yang berbeda.

Inilah mengapa “surround system” ini amat penting dalam industri musik bahkan perfilman pada umumnya.

7. +4dBu/-10dBV operation individually switched on rack-mount unit.

8. Word clock I/O for sample-accurate device synchronization.

9. Software-controlled 36-bit internal DSP digital mixing/recording.

10. zero-latency monitoring.

Berikut ini salah satu hasil mixing dan rekaman menggunakan Audio Interface digital sederhana:

http://soundcloud.com/berriroquai/sampai-kapanpun

Jenis Koneksi dan Software-controlled.

Untuk hal ini sinyal audio yang terekam bisa didapat melalui berbagai macam sumber,

1. Sinyal yang diproses langsung secara ‘live’ melalui input Audio Interface.

2. Koneksi MIDI.

Hal ini biasanya berhubungan dengan software yang perlu diinstal terlebih dahulu kedalam Komputer anda, dan suara atau sumber sinyal didapat dari software yang sudah terinstall. Untuk proses kegiatan recording dengan menggunakan fasilitas MIDI ini, jalur input yang digunakan menggunakan MIDI Input yang biasanya terdapat dibagian belakang Interface. Untuk Audio Interface zaman sekarang, Audio Interface sudah dapat dikoneksi kepada Komputer melalui USB port, sehingga kita tidak perlu membeli MIDI interface tambahan yang disambungkan ke Komputer.

Mendapat Hadiah ‘Jin Pendamping’ (bagian 2)

(…) Singkat kata, pada suatu waktu di pertengahan tahun 2007, sampailah kami pada kegiatan mengunjungi salah satu makam leluhur di daerah Sumedang. kami datang dengan menggunakan kendaraan pribadi secara rombongan dengan jumlah 4 orang, termasuk diantaranya spyder dan salah satu sahabat dekat enzo, sebut saja namanya scudderia.

Lokasi yang kami tuju berada di daerah pegunungan kota Sumedang, di desa Dayeuh Luhur kecamatan Ganeas. Rute perjalanan yang kami tempuh lumayan terbilang sulit bagi pengendara yang belum terbiasa dengan rute menuju makam tersebut, terlebih dengan kondisi lebar jalan yang makin menyempit ketika menuju ke puncak bukit. Salah satu hal yang lumayan membuat jantung kami berdetak adalah ketika kami harus melalui sebuah tanjakan menukik yang diikuti dengan belokan yang lumayan tajam, dimana yang kami takutkan adalah datangnya kendaraan lain dari arah yang berlawanan, sehingga kami harus membunyikan klakson beberapa kali terlebih dahulu sebelum melewati tanjakan tersebut guna memberi tanda kepada kendaraan yang datang dari arah berlawanan agar berhenti. Untung saja enzo telah sering datang mengunjungi tempat itu, sehingga dia telah hapal medan yang akan ditempuh.

Ada informasi unik yang kami dapatkan ketika kami akan sampai ke puncak pegunungan tempat makam leluhur kami, yaitu bahwa enzo memberi tahu bahwa setiap orang yang akan mengunjungi makam tersebut dilarang keras untuk membawa kain batik, baik itu hanya secarik kain atau dompet bermotif batik.

Ketika ditanya apa sebabnya, enzo berkata bahwa leluhur di makam tersebut tidak menyukai kain batik, dan jangan coba-coba melawan aturannya, karena pada suatu waktu ada seorang pengunjung pria yang lupa membawa dompet bermotif batik ke makam tersebut, tiba-tiba datang petir secara bergelombang dan awan mendadak menjadi mendung seperti hendak menyambar pria tersebut, hingga akhirnya ia kabur tunggang langgang meninggalkan area makam.

Menurut hemat saya, alasan leluhur gaib tersebut tidak menyukai kain batik karena ada kaitannya dengan sejarah masa lalu sang leluhur, dan tak ada alasan bagi saya untuk mencoba melawan aturan tersebut, terlebih karena saya ingin pulang dengan selamat.

Sebenarnya, kedatangan saya ke lokasi makam ini adalah yang kesekian kalinya, namun entah kenapa kunjungan kami saat itu sangat spesial, karena saya tidak akan pernah menduga akan mendapat ‘hadiah’ dari leluhur saya pada saat itu.

Perlahan namun pasti, kami mulai memasuki area makam yang sangat rimbun dan dipenuhi banyak pohon-pohon besar mengelilingi area makam tersebut. Suasana makam sangat hening dan sunyi, hanya dipenuhi oleh suara burung dan serangga saling bersahutan. Setiba disana, kami beristirahat sejenak dan melaksanakan shalat dzuhur bersama di mesjid terdekat.

Sungguh, sangat terasa aroma mistis di area itu, meskipun saya bukan orang yang percaya akan hal seperti itu, tetapi entah mengapa serasa ada sosok yang terus mengamati saya entah dari mana. di dekat area makam terdapat perkampungan kecil dengan penduduk yang tergolong lumayan modern, karena saya perhatikan disetiap rumah penduduknya sudah terdapat banyak antene televisi dan ada tempat penjualan pulsa, bahkan terdapat pangkalan ojeg didapan area makam. ini menunjukan bahwa desa tersebut sudah lumayan maju.

Setelah melakukan Shalat Dzuhur berjama’ah, kami segera bersiap menuju area makam di puncak bukit. Sebagai gambaran, area makam lokasinya seperti di Taman Hutan Raya Bogor, namun versi mini nya, dimana kami harus naik ke atas lagi untuk mencapai makam leluhur. di dalam area makam terdapat dua lokasi makam penting, satu adalah makam pangeran penguasa Sumedang pada zaman dahulu, dan satunya lagi konon adalah tempat ’tilem’ nya sang patih atau panglima perang. Tentu saja saya bermaksud ingin mengunjungi kedua makam tersebut, bukan karena ingin memohon sesuatu, tetapi sekedar hanya ingin tahu bagaimana bentuk dari makam tersebut, karena bentuknya yang aneh, terlebih tempat ’tilem’ sang patih, yang konon banyak orang rela tidur di area makam selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan, hanya untuk memperoleh ilham atau ada yang melakukan proses mendalami ilmu bela diri tenaga dalam, karena diyakini bahwa sang pangeran dan patihnya adalah salah satu orang terkuat pada masa itu, dan kekuatannya terkenal sampai ke seluruh Nusantara.

Dalam melakukan ziarah, seperti halnya mengunjungi makam leluhur saya di Ciamis, Banjar, seperti biasa saya membacakan beberapa ayat suci Al Quran di depan makam sang pangeran. Alasan saya membacakan ayat suci Al Quran tidak lebih hanyalah ‘tadarrus’; membaca ayat suci sebagai amal ibadah saya pribadi terhadap Allah SWT, dan itu hanya berlangsung beberapa menit. Pada waktu saya membaca ayat kursi, saya memperhatikan enzo duduk bersila terdiam sambil memejamkan mata. Seperti biasa dia melakukan hal itu bilamana sedang berkomunikasi dengan sang pangeran, dan saya pun sudah mengetahuinya sejak awal.

Setelah enzo membuka mata, barulah ia mengajak kami untuk segera pergi, dan kami pun segera pergi meninggalkan makam tersebut untuk menuju makam patih di atas bukit yang lebih tinggi. Sungguh, barulah saya sadar bahwa selama mengunjungi makam ini, kami telah berada di puncak gunung yang tinggi hingga kami bisa melihat kota Cirebon sampai ke laut ketika saya sampai ke tepi pegunungan di area makam tersebut, Subhanallah.

Ketika sampai di tempat ’tilem’ sang patih, kami pun sama melakukan tadarrus Al-Quran untuk beberapa menit. tidak ada hal spesial yang saya rasakan ketika itu, namun saya sempat melihat enzo duduk bersila di sebelah saya sambil mengangguk-anggukan kepala seperti dia sedang berkomunikasi dengan seseorang sambil sedikit tersenyum. Saya sedikit heran, mengapa dia tersenyum? namun saya biarkan saja karena itu bukan urusan saya, urusan saya disini hanyalah berjalan-jalan dan berwisata kuliner, karena seperti diketahui, bahwa sumedang terkenal akan tahu dan lontongnya yang sangat lezat, saya mampu memakan tahu nya saja sebanyak 20 buah dalam sekali makan karena saking lezatnya.

Setelah selesai, sejenak kami berpandangan dan enzo memberi kode bahwa kita telah selesai dan segera pulang. Dekat di area makam, ada sebuah mata air yang konon memiliki khasiat, salah satunya adalah membersihkan jiwa dari roh-roh jahat bila kita mandi di mata air tersebut. Karena terbatasnya waktu, saya tidak pernah mandi di mata air tersebut, terlebih saya lumayan takut terhadap ular, karena saya khawatir akan adanya ular di area tersebut.

Singkat kata, ketika dalam perjalanan pulang, dalam kendaraan enzo memberi tahu kepada kami bahwa hari ini ada seseorang diantara yang diberi hadiah oleh sang pangeran, namun dia tidak memberi tahu secara rinci siapa, apa dan bagaimana orang itu bisa diberi hadiah oleh sang pangeran.

Baru setelah tiba di rumah enzo, dia membahas semua fenomena yang dia amati terhadap kami, dan dia memberitahu bahwa orang yang diberi hadiah khusus oleh sang pangeran adalah saya. Menurutnya, dia melihat ada sebuah asap putih masuk ke punggung saya melalui sumsum tulang belakang ketika kami sedang melakukan tadarrus di tempat ’tilem’ sang patih. Ia menyebutkan alasan mengapa saya yang dipilih untuk menerima hadiah tersebut, dia hanya menyebutkan bahwa saya sering dikecewakan dan dikhianati oleh banyak orang.

Malahan, ia mengakui pada akhirnya bahwa saya telah diangkat sebagai anak angkat sang leluhur, entah itu siapa, ia tidak menjelaskan. Sebagai anak muda yang kurang percaya akan hal mistis, terlebih saya tidak memiliki latar belakang spiritual ataupun tenaga dalam apapun, tentu saja saya hanya tersenyum dan bersyukur dalam hati apabila ‘hadiah’ itu tidak menimbulkan hal negatif terhadap saya pribadi. Enzo mengingatkan saya agar terus mendirikan Shalat dan berdzikir, itu saja, tidak ada ritual apapun, tidak ada sesaji apapun dalam mengamalkan atau mengaplikasikan hadiah yang saya terima.

Waktu demi waktu berjalan setelah kejadian tersebut, dan saya tidak merasakan hal aneh apapun pada diri saya, tetapi banyak orang dengan kekuatan khusus melihat diri saya seakan diliputi oleh sebuah kekuatan berdaya magis tinggi, entah apa itu, namun saya kurang menghiraukan apa yang orang orang tersebut katakan, bukannya saya tidak percaya, namun saya tidak mau dipusingkan oleh hal-hal yang tidak nyata, karena saya tidak merasakan perubahan apapun dalam diri saya. Biarlah yang berlalu tetap berlalu dan saya harus terus melangkah. Tetapi memang patut diakui, banyak kejadian aneh yang saya alami yang kadang tidak masuk logika, termasuk ketika saya sedang bekerja di Amerika, namun sekali lagi saya tidak berpikir bahwa itu ada kaitannya dengan hadiah’ tersebut.

Intinya, sebagai umat manusia, kita hanya bisa berdoa dan memohon kepada Allah SWT, bahwa semua yang terjadi itu adalah kehendak Nya, meskipun godaan kadang datang, namun ingatlah bahwa orang-orang beriman akan selalu diuji, dan pada akhirnya semua itu tergantung kepada keimanan kita bagaimana kita menyikapinya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia Nya kepada kita semua.

Konspirasi Maut Dajjal

Tak terasa umat manusia telah hidup di muka bumi ini, menikmati limpahan karunia dan hidayah dari Allah SWT yang tidak berujung, dan tak terasa pula umat manusia telah hidup mendekati akhir zaman, serta akan menikmati ganjaran yang akan diterima berdasarkan amal dan perbuatannya masing-masing.

Disebutkan dalam Al-Quran dan Alkitab, bahwa salah satu tanda datangya akhir zaman adalah munculnya seekor binatang dengan mahkota dan tanda di kepalanya dari dalam air, dan seluruh umat manusia akan dipaksa untuk menyembah binatang itu tanpa terkecuali, dimana umat Islam menyebutnya Dajjal.

Banyak yang memperdebatkan, baik itu para ahli kitab, ulama, pendeta dan ahli agama dari golongan lainnya, apakah/siapakah “binatang” yang dimaksud oleh Al-Quran dan Alkitab tersebut?

Ada yang menyebutkan bahwa “binatang” tersebut merupakan penjelmaan dari setan yang muncul dari dalam bumi, dan ada beberapa orang yang mengasumsikan bahwa dajjal adalah suatu bentuk kehidupan yang merusak tatanan hidup umat manusia di muka bumi ini.

Tanpa mendahului Sang Khalik, para pakar ilmu kitab, dan ulama agama, dan segala kerendahan hati, izinkan saya memberikan sedikit pandangan saya yang sangat terbatas dalam hal ini, mudah-mudahan semua informasi yang saya tulis dapat bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini.

Mendapat Hadiah ‘Jin Pendamping’ (Bagian 1)

Percaya atau tidak percaya, hal ini pernah terjadi kepada diri saya. Perkenalkan sebut saja nama saya ‘Aventador’. Saya adalah seorang manusia yang idealnya banyak melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari; belajar, bekerja di Amerika Serikat, bermain musik, hingga belajar memperdalam agama serta berbagai kebudayaan. Saya termasuk tipe orang yang kurang percaya kepada hal-hal yang berbau ‘mistis’. Bukan apa-apa, hal ini disebabkan oleh  faktor lingkungan tempat saya tumbuh dan berkembang, dimana saya selalu bergelut dengan kegiatan saya yang serba modern dan berkaitan dengan logika.

Namun sebagai umat muslim, hal itu tidak membuat saya menjadi ‘sompral’ atau ‘melawan’ hal-hal yang berbau mistis, apalagi terhadap akidah-akidah yang telah Nabi Muhammad SAW ajarkan kepada umatnya, diantaranya bahwa sebagai umat islam, kita harus memegang teguh ‘Rukun Iman’, yaitu diantaranya iman kepada ‘Ghaib’. Inilah yang tetap akan menjadi pegangan dalam hidup saya sampai akhir hidup saya nanti.
Salah satu kejadian paling menarik dalam perjalanan spriritual saya adalah ketika saya mulai berkenalan dengan hal-hal yang berbau mistis secara tidak disengaja. Hal itu bermula ketika saya berkenalan dengan seorang teman saya yang bernama ‘Enzo’. Kebetulan ia dikenalkan oleh teman saya yang bernama ‘Spyder’, dan kami memiliki umur yang relatif sama, hobby yang sama, sampai latar belakang asmara yang sama sehingga dapat dikatakan hubungan pertemanan kami sangat akrab hingga seperti saudara. ‘Enzo’ merupakan tipikal orang yang bersahaja, mudah bergaul, humoris dan bijaksana, sehingga mudahlah bagi saya untuk dekat dengan keluarga dan kerabatnya.

IMG_20161023_014333

Awalnya kami berteman hanya sebatas membicarakan hal-hal seputar anak muda, meskipun ‘spyder’ telah memberitahu saya bahwa ‘enzo’ ini memiliki kemampuan indera keenam yang mampu menerawang isi hati seseorang. Saya tidak menghiraukan semua perkataan teman lama saya ini, maklum, dalam pandangan saya, dunia mistis agak sedikit tidak masuk akal bila melihat proses dan hukum bagi yang melakukan hal seperti itu. Namun demi menghormati etika dalam pergaulan, saya sengaja tidak ingin sengaja melecehkan ataupun menghina kemampuan ‘enzo’ tersebut.
Singkat kata, kami semua telah akrab seperti layaknya sahabat bahkan saudara, dan saya pun telah terbiasa dengan tingkah polah ‘enzo’ yang kadang lucu dan kadang menyeramkan bila sudah berkaitan dengan dunia mistis, contohnya tatkala dia sering melakukan ‘terawang alam ghaib’ kepada saya dan teman-teman saya, dimana dia mampu menebak isi hati saya, melihat kemungkinan buruk/baik yang akan terjadi bila saya melakukan sesuatu. Sebagai anak muda yang penuh dinamika dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi akan sesuatu, tentulah saya sedikit ‘tergerak’ oleh rasa penasaran akan fenomena gaib tersebut.

Bagi saya, semua informasi yang telah diberikan oleh ‘enzo’ tentang diri saya dan masa depan saya, saya anggap sebagai ‘hal iseng’ semata, tanpa mempercayai secara berlebihan makna dibalik semua itu, karena bagaimanapun juga saya sebagai umat muslim harus selalu bertaffakur dan memohon kepada Allah SWT. Begitu pula ‘enzo’, dia selalu mengingatkan kepada kami, bahwasanya dia bukanlah seorang spesial yang mampu meramalkan masa depan, dan dia pula yang mengingatkan bahwa dia tidak ingin kita semua diperbudak atau ‘mendewakan’ ramalan ataupun kemampuan dia, terserah bagi kita untuk percaya atau tidak.
Sebagai seorang ‘ilmuwan abal-abal*’ (kata “abal-abal”* saya gunakan dalam artian bahwa saya sering membaca berbagai literatur tetapi tidak mendalaminya secara ilmiah, -red) saya selalu dilatih berpikir secara logis, jadi kadang sulit bagi saya menjelaskan berbagai fenomena mistis yang dia lakukan meskipun itu nyata, namun sekali lagi, saya meyakini bahwa hal gaib sangatlah sulit dicari jawabannya bila selalu dikaitkan dengan logika, meskipun ada beberapa jawaban logis akan hal itu. Hal gaib sama halnya dengan kita mempercayai adanya Allah SWT, dimana kita bisa meyakini bahwa Dia ada, namun kita tidak bisa melihat keadaanNya. Jadi ada beberapa fenomena mistis yang terjadi dan saya biarkan berlalu tanpa ada jawaban logis.
Banyak kemampuan spiritual ‘Enzo’ yang kadang membuat saya terheran-heran, seperti kemampuan dia untuk mengetahui isi hati seseorang, apakah orang itu sedang riang, sedih atau gundah sekalipun. Bahkan dia mampu membantu kita dalam hal perniagaan, asmara, dan usir-mengusir roh jahat. .Tentu saja saya terheran karena melihat kemampuan dia yang diimbangi dengan usianya yang sangat muda dan hampir tidak bisa dipercaya bila kita melihat penampilannya yang sehari-hari nya berpenampilan seperti layaknya anak muda; celana jeans, kaos oblong, sepatu casual, jauh dari gambaran saya terhadap penampilan seorang paranormal yang selalu berpakaian hitam, memakai sorban, berkumis tebal, bahkan kadang selalu membawa keris. yang mengherankan lagi, entah bagaimana, ternyata dia telah banyak memiliki ‘klien’ yang tersebar hampir diseluruh bagian pulau Jawa, karena saya amati, hampir ada saja setiap hari tamu-tamu yang katanya ‘orang penting’ atau memiliki jabatan strategis selalu datang ke rumahnya untuk ‘berkonsultasi’.

Terus terang, kadang saya geli juga melihat semua tingkah polah orang-orang tersebut yang konon berpendidikan tinggi, tapi masih percaya akan hal-hal seperti itu, tapi ya sudahlah, itu semua urusan masing-masing individu dan saya tidak ingin usil mencampuri kegiatan orang lain. Bagaimanapun saya bukanlah seorang yang berhak untuk mengadili atau menilai buruk/baiknya seseorang, karena saya sadar bahwa saya pun sebagai manusia biasa pasti memiliki kesalahan dan tidak sempurna. Namun satu hal yang menjadi pegangan saya dalam hidup, saya tidak pernah mau menjadi orang ‘Musyrik’, yang artinya saya tidak ingin meyakini apa-apa yang ‘enzo’ ramalkan meskipun kadang itu terjadi, tetapi saya yakinkan dalam hati saya, bahwa apa yang terjadi itu semua adalah takdir dan kehendak Allah SWT semata, dan kita tidak bisa menghindarinya. Memang saya menyadari, banyak orang bijak katakan bahwa letak kebaikan dan kejahatan itu hanya setipis kertas, maka kita harus ekstra hati-hati didalam menyikapi semua hal yang terjadi pada hidup kita, agar kita terhindar dari hal-hal yang bersifat musyrik.
Setelah diamati, ternyata ‘Enzo’ memiliki kemampuan tersebut konon berdasarkan atau berasal dari para gaib yang selalu mendampingi nya, dan konon para gaib tersebut ada yang telah berumur ribuan tahun. Mungkin ada sebagian orang yang menyebut para gaib tersebut adalah jin. Saya tidak mengetahui pasti asal usul bagaimana dia dapat didampingi oleh para gaib tersebut, hanya yang pasti, orang tua nya pernah bercerita sedikit tentang kemampuan ‘enzo’ tersebut, bahwa dia mendapat warisan jin tersebut dari nenek moyang nya secara turun temurun. Masyarakat kita, khususnya orang sunda dan jawa menyebut hal tersebut dengan ‘nitis’ atau ‘titisan’.

Memang, dilihat dari turun temurun silsilah keluarganya, garis keturunan ‘enzo’ banyak yang memiliki kemampuan seperti ‘enzo’. Konon jin atau gaib tertentu akan menitis atau turun pada garis keturunan yang sedarah dan memiliki latar belakang tertentu untuk dapat menerima titisan gaib dari para leluhurnya. Tetapi yang perlu diketahui oleh kita, belum tentu meskipun dia satu darah atau satu garis keturunan, seseorang dapat menerima ‘titisan’ dari nenek moyangnya, karena ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh penerima titisan, yang biasanya merupakan faktor bawaan lahiriah.
‘Enzo’ mampu mengaplikasikan dirinya menjadi gaib yang mendampinginya melalui media dirinya sendiri, dimana secara fisik dia akan tetap menjadi ‘enzo’, tetapi isi rohnya bukanlah enzo, melainkan jin yang mendampinginya, sehingga kita bisa berbicara dengan para gaib tersebut seperti kita berbicara dengan manusia biasa, hanya saja jenis suaranya yang berubah, kadang seperti orang tua, nenek-nenek atau suara lain yang kadang membuat saya merinding. Dalam kebiasaan adat sunda, kami biasa menyebutnya sebagai kegiatan ‘nyambat’ Konon, para jin tersebut adalah para tokoh sesepuh yang telah malang melintang di dunia manusia sejak zaman dahulu kala.

Tetapi yang saya perhatikan, setiap gaib yang ‘nyambat’ kedalam dirinya, selalu diawali dengan ucapan ‘Assalamualaikum Warrhmatullah Wabarrakatuh’ dan membaca ayat suci Al-Quran, sehingga saya berkesimpulan bahwa para gaib yang mendampingi ‘enzo’ adalah berasal dari golongan muslim. Saya sering berbicara atau mengobrol dengan para jin yang mendampingi ‘enzo’ seperti layaknya berbicara dengan manusia. Banyak hikmah yang saya dapatkan selama saya ‘ngobrol’ dengan para gaib ini, dimana mereka sering menasihati saya akan pentingnya beribadah kepada Allah dan tetap mendirikan shalat, dan selalu mengingat akan hari akhir dan siksa alam kubur.
Seiring dengan berjalannya waktu dari tahun ke tahun, banyak berbagai kejadian fenomena gaib yang saya alami selama kami bergaul dengan ‘enzo’, yang mungkin nanti akan saya coba ‘share’ dengan anda pada ‘blog archive’ lainnya. Akhirnya pada suatu waktu kami sampailah pada kegiatan ziarah ke para makam leluhur. Kenapa kami katakan makam leluhur? karena dalam adat istiadat kami sebagai orang sunda, bahwa kami pada hakekatnya berasal dari nenek moyang yang sama, tanpa bermaksud untuk memilah suku atau ras sedikitpun.

Saya menggunakan kata ziarah ini, untuk mengartikan kegiatan saya dalam mengunjungi makam leluhur saya, termasuk makam kakek, nenek, buyut, bahkan teman saya yang telah meninggalkan dunia ini lebih dulu; tujuan nya tidak lain hanya untuk mengingatkan akan tugas dan amalan yang harus kita lakukan selama hidup di dunia ini, sebelum nantinya kita akan kembali menghadap Allah SWT.
Singkat kata, pada suatu waktu di pertengahan tahun 2007, sampailah kami pada kegiatan mengunjungi makam leluhur di daerah Sumedang…

(bersambung)