‘Indonesian Performance Arts of Oregon’ Community, USA.

Indonesian Performimg Arts of Oregon (IPAO) was officially established in 2011. It started out in 2010 when the initiator and one of the founding members of the group moved to Kansas City where she was actively involved in the Balinese gamelan group and dance troupe.

During the first year in Portland, Nobi Leigh, the founder of IPAO noticed, although there was an Indonesian traditional Javanese gamelan ensemble that performed from time to time, there was not much of Indonesians involvement in any cultural events. In her endeavor to promote Indonesian culture, she met a few Indonesian who shared a common interest in performing Indonesian traditional dances.
18010988_1844436369218216_5404647141003457769_n
Photo credit: IPAO Facebook Page.

There are more than 15 dances from Sumatera, Java, Bali and Sulawesi have been performed. Among the big events are World Beat Festival, Beaverton Night Market, Portland Rose Parade, and Indonesian wedding events. IPAO has also collaborated with the live Gamelan Sari Pandhawa of Eugene, Oregon, to perform at several events.

13179433_1598536620474860_5298339112078343973_n
Photo credit: IPAO Facebook Page.

With the motto “promote – share – celebrate “, IPAO has been actively and proudly promoting Indonesian cultures through dance and performing arts throughout Southwest Washington and Oregon, sharing and celebrating teh richness of Indonesian traditions in various events. IPAO hopes for a support from Indonesian Government, or in this case, the Indonesian Consulate General in San Francisco, to make the organization continue sharing and participating in various events.

21077472_1942385746089944_5262969292695245313_n
Photo credit: IPAO Facebook Page.

IPAO can be reached at:
FB account : Indonesian Performing Arts of Oregon

Instagram : ipao_indonesia

Email : ipao.info@gmail.com

Kusuma Indonesia Community Australia

Merupakan sebuah organisasi non-profit yang dibentuk oleh para penggiat budaya dan seni Indonesia yang umumnya tinggal di Goldcoast, Brisbane dan Byron Bay pada umumnya.

Gagasan dibentuknya komunitas ini berawal dari lahirnya sebuah ide akan perlunya mempertahankan dan memperkenalkan Budaya tanah air di Australia khususnya di wilayah bagian Queensland, maka dibentuklah ‘Kusuma Indonesia Community Australia’ (KICA).

Munculnya KICA secara tidak langsung telah menambah munculnya satu lagi Komunitas penggiat budaya tanah air di Australia, sehingga lebih memperkaya khasanah budaya tanah air di Australia khsusnya di wilayah Queensland.

IMG-20180310-WA0011

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan KICA pada umumnya berkisar pada kegiatan kebudayaan Indonesia, seperti tarian nusantara, musik daerah Indonesia serta pagelaran alat musik tradisional Indonesia. Selain itu, mereka pun kerap melakukan pagelaran kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan budaya nusantara atau bahkan berhubungan dengan kegiatan ‘Government to Government’, seperti misalnya: Acara perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Perayaan Hari Kartini, Warung Konsuler hingga bekerjasama dengan Community Garden of Queensland untuk mengadakan event ‘Berkebun Padat Karya’ serta bekerjasama mengadakan kegiatan lain dengan komunitas-komunitas yang sudah ada.

IMG-20180310-WA0001

IMG-20180310-WA0000

Perlu digarisbawahi bahwa organisasi ini merupakan ‘Non for profit Organisation’ – dimana seluruh pengurus & membernya mengerjakan semua kegiatan ini secara suka-rela. Jikalau pun ada dana yang masuk dari kegiatan menari atau workshop – semuanya langsung dialokasikan ke ‘Petty cash’ (Kas Kecil) KICA, yang nantinya disalurkan untuk membantu menjalankan semua kegiatan-kegiatan tersebut.
Selain kegiatan yang mereka adakan tadi, mereka juga sudah menerima beberapa tawaran untuk berpartisipasi di beberapa Festival International mulai awal tahun 2018 sampai Bulan Oktober, diantaranya:

* 21 April – Pelayanan Konsuler dan Perayaan Kartini, Kegiatan Silahturahmi dengan Pejabat Konjen RI yang baru.
* 12 May – Community Garden – Berkebun Padat Karya.
* October – Indonesian Multicultural Festival di Goldcoast.

Dengan padatnya jadwal serta aktivitas, tentunya mereka tidak akan berhenti mempromosikan budaya Indonesia. Dan tentunya ada harapan dari mereka agar pariwisata Indonesian akan terangkat, dan pariwisata kita akan dikenal masyarakat Internasional melalui pertunjukan tarian-tarian dan musik daerah dari Indonesia.

Diharapkan dengan berkumpulnya para penggiat Budaya Nusantara dalam komunitas ini, bisa saling membantu dan saling mendukung berdasarkan keahlian para anggota, untuk kepentingan bersama. Juga, besar harapan bahwa nantinya pelaksanaan kegiatan budaya Nusantara Indonesia di Australia dapat lebih mudah dilakukan serta terkordinasi dengan lebih solid.

Salam Budaya.