Angkernya Rumahku di Bandung Utara.

Sedikit berbagi, saya ingin menceritakan pengalaman saya bertemu ‘hantu’ atau ‘kuntilanak’ ketika saya tinggal dirumah saya yang berada di kawasan Bandung Utara, Jawa Barat. Bukan menakut-nakuti atau sompral, tapi ini merupakan kisah nyata yang saya alami. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kejadian ini.

image

Bukan cerita bohong, karena saya dan pegawai rumah saya yang mengalaminya langsung. Sayapun tidak akan percaya kalau makhluk itu ada, bila tidak melihatnya langsung.

Berawal dari kepindahan saya dari rumah saya di kawasan Buah batu, Bandung. Orang tua saya memutuskan untuk membeli sebidang tanah yang terhitung luas di kawasan Bandung Utara. Sebagai informasi,  kawasan tempat saya tinggal berada didaerah perbukitan yang sepi, sehingga kami bisa melihat kota bamdung dari sana. Sungguh pemandangan yang fantastis.

Awalnya, Semua tampak biasa saja, sampai Terus terang, ketika pertama berkunjung ke lokasi, saya melihat bahwa tanah itu masih ditumbuhi oleh pohon bambu yang banyak jumlahnya, sehingga kami sekeluarga biasa menyebut tempat itu dengan sebutan ‘Kebon Awi’ dalam bahasa sunda, atau kebun bambu dalam bahasa Indonesia.

Pembangunan dilakukan kurang lebih selama 1.4 tahun. Dan waktu itu, orang tua berencana untuk menjalankan usaha restoran sekaligus rumah tinggal dalam satu lokasi.

Setelah usai pembangunan, kami pindah ke rumah baru kami di kawasan tersebut. Dan kebetulan tempat usaha kami lokasinya bersebelahan dengan tempat tinggal, sehingga kami bisa membantu usaha orang tua setelah selesai kuliah.

Hingga pada suatu malam, waktu itu ada salah seorang sahabat saya yang datang dari jaiuh, ungin menginap di kediaman kami. Kami pun menyediakan kamar baginya di depan dekat teras depan rumah. Kebetulan jendela kamar tamu menghadap langsung ke teras rumah depan kami. Pada hari ke-2, sahabat saya memutuskan untuk menginap ditempat temannya yang lain, dengan alasan tempat kami terlalu jauh untuk urusan bisnisnya.

Tidak ada kecurigaan sedikitpun di benak saya, kenapa dia memutuskan untuk pindah secara tiba-tiba. Karena awalnya dia berencana untuk menginap ditempat kami selama 5 hari. Tapi ya sudahlah, mungkin pikirannya berubah tiba-tiba karena suatu hal.

Karena bosan, saya memutuskan untuk pindah kamar agar saya lebih refresh’ untuk belajar. Saya memilih kamar tamu depan sebagai kamar saya yamg baru. Bukan apa-apa, saya suka kamar itu karena jendelanya bisa dibuka, dan pemandangamnya menghadap langsung ke bukit.

Seminggu setelah pindah kamar, semua berjalan normal. Bermain musik, merekam lagu, hingga proses skripsi pun saya lakukan dikamar ini

image

Hingga pada suatu malam, saya terbangun tengah malam sekitar jam 2 pagi karena ingin ke toilet, dan kebetulan toilet berada di ruang tengah, dan satu lagi berada di halaman belakang. Halama belakang rumah kami dibatasi oleh benteng batako kokoh, dan berbatasan langsung dengan hutan Bambu. Konsep rumah kami memang ‘open air’, dimana dapur dan ruang makan berada di halaman belakang dan berada di bagian luar

Setelah selesai ke toilet, saya memutuskan untuk ke dapur karena sedikit lapar. Saya membuka lemari penyimpanan makanan, berharap menemukan sisa makanan setelah makan malam kami semalam.

Setelah menemukan sedikit sisa gepuk dan sambal, saya makan di meja makan yang terletak di belakang. Ketika sedang menyantap makanan, sedikit saya mendengar suara wanita yang sedang menangis dibelakang tembok. Saya pikir itu halusinasi, karena tidak mungkin ada wanita menangis pada jam segitu. Lumayan saya biarkan, suara itu tetap ada, kadang twrputus, kadang menyambung lama. ‘Huuuuuuuu…huuuuuu..huuuuuu..’ begitulah kira-kira suaranya. Karena sedikit kesal, saya memberanikan diri untuk memberi sinyal ‘Ehemmm’ yang lumayan keras untuk memberi tanda agar wanita itu berhenti menangis.

Setelah ‘berdehem’, suara tangisan tidak terdengar lagi, setelah berjalan 10 menit, kembali tangisan terdengar. Saya pun segera berkata ‘Sssstttt’ sedikit keras agar ia berhenti menangis. Suara tangisan pun hilang.

Sebagai informasi, dibalik tembok belakang rumah kami terdapat sebuah pohon nangka yang tinggi, hingga ujungnya bisa saya lihat dari ruang makan belakang.

Saya kembali ke dalam kamar dan bermiat untuk tidur. Tapi, setelah tertidur sebentar, saya kembali terbangun, karena saya lupa menutup jendela sehingga angin dingin terasa masuk. Ketika membuka hordeng jendela, saya kaget bukan main, karena persis di teras rumah saya nampak sesosok wanita berpakaian putih, berambut panjang sedikit bergelombang, sedang duduk dipinggiran teras, membelakangi saya, sambil menyisir rambutnya yang panjang dengan tangannya!

Tanpa pikir panjang, saya tutup kembali hordeng jendela saya, dan saya tidak menutup jendela kamar, karena Saya tahu apa yang saya lihat, dan saya yakin itu bukanlah salah seorang pegawai rumah saya, karena pegawai rumah wanita keluarga kami satu-satunya yag bernama ‘iroh, adalah’ seorang wanita muda yang berambut lurus, berukuran sedang dan selalu diikat rambutnya!

Membaca ayat suci sebisa mungkin, saya segera bergegas keluar dan pindah ke kamar adik laki-laki saya yang berada diseberang kamar. Hingga pagi harinya, saya sulit untuk tidur bahkan menutup mata sedikitpun karena shock. Sebelum ini, saya memang suka sompral dan takabbur akan hal-hal yang berbau ghaib. Mungkin Tuhan menegur saya ketika itu, dan saya pun tidak pernah berkata sompral sejak saat itu.

Sekian lama, mereka (keluarga) tidak tahu kejadian malam itu, dan saya tidk bercerita banyak tentang kejadian itu. Dikhawatirkan adik perempuan saya akan ketakutan dan ‘parno’.

Hingga akhirnya, sahabat saya yang dulu menginap di kamar itu menceritakan kejadian yang persis saya alami, ketika itu kami kembali bertemu dalam sebuah pesta pernikahan teman kami. Ternyata kejadian yang ia alami dikamar itu sama dengan yang saya alami, namun ia mengalami hal lebih parah, karena ia melihat wajah sosok itu langsung.

Awalnya, ia menayakan kepada saya, apakah saya punya pegawai wanita, saya jawab ‘iya’. Lalu saya tanya kenapa, ia bilang bahwa ia melihat wanita sedang menyisir rambut tengah malam di teras rumah, namun wajahnya mengerikan ketika ia panggil. Saya tidak menanyakan secara detail seperti apakah wajahnya, karena itu tidak penting bagi saya. Toh, mau cantik atau jelek, tetap dia itu makhluk ghaib.

Saya pura-pura tidak tahu dan pura-pura terkejut mendengar ceritanya, dan saya sedikit bercanda agar suasana sedkit mencair, tapi raut wajahnya tetap serius. Saya tahu dia tidak main-main, dan saya tidak mengakuinya akan kejadian yang saya alami malam itu. Bukan apa-apa, saya tidak ingin teman-teman saya yang lain nanti ketakutan untuk bermalam dirumah kami. Karena rumor cepat menyebar disini.

Saya berpikir ulang akan kejadian yang saya alami, MUNGKIN ‘sang kunti’ sedang bertengger atau bergelantungan di pohon nangka itu ketika ia menangis, dan ia marah ketika saya tegur. Untung saja saya tidak menatap ke arah phon nangka ketika itu.

Dan saya sekarang mengerti kenapa ia waktu itu memutuskan untuk pindah tempat menginap secara tiba-tiba.

Masih banyak kejadian ganjil yang saya alami di rumah itu, Dari mulai CD player’ di kamar adikku yang tiba-tiba sering menyala sendiri. Ya, sering! Hampir 3 kali sehari, dan setiap menyala sendiri, volume nya bisa langsung keras. Anehnya, setiap CD player berputar, langsung menuju ke lagu ‘Arjuna Mencari Cinta’-nya Dewa 19, dimana track lagu itu berada di urutan ke-3 dalam CD. Jadi analisis saya, kalau memang itu adalah kesalahan sesuatu dalam hal teknis, harusnya terjadi melewati urutan lagu berdasarkan noner track, mulai dari track ke-1 normalnya. Saya memang penggemar Dewa19, makanya CD grup tersebut sering saya simpan didalam player, agar mudah memutarnya setiap saat.

Untuk fenomena ini, adik saya langsung yang menjadi saksinya, karena kami sedang berada dirumah ketika kejadian tersebut terjadi.
Uniknya, kami berdua malah tertawa dan berujar ‘mungkin hantunya suka band Dewa19, atau dia adalah seseorang kesepian yang sedang mencari kekasihnya”. Tapi adik laki-laki saya ini memang sedikit pemberani, karena mungkin fokusnya lebih mengarah kepada hal lain seperti musik. Jadi hal itu tidak terlalu ia hiraukan.

Kawasan tempat kami tinggal memang sedikit bernuansa mistis aura-nya. Menurut sesepuh kampung  disana, sekaligus pemilik tanah rumah kami yang lama, Pak Ma’ing mengatakan bahwa di rumah kami itu terdapat sumber mata air yang tidak akan pernah habis. Disnyalir,bahwa sosok yang saya lihat waktu itu adalah penunggu mata air itu. Dan, menurutnya daerah ini dulunya memang merupakan tempat favorit Prabu Siliwangi, yang konon sering menampakan sosoknya dalam wujud Harimau Putih.

Namun demikian, apapun yang terjadi, yakinlah bahwa makhluk ghaib memang benar adanya, dan jangan pernah sompral atau menantang ghaib, bisa repot kita dibuatnya.

Maha Besar Tuhan Dengan Segala Firman Nya

“Steak Batu” a la Adelaide, South Australia.

Mendapat undangan makan malam adalah salah satu moment favorit dalam hidup saya. Bagaimana tidak, berbagai tempat makan dan masakan dari seluruh penjuru bumi kerap saya cicipi. Tidak heran, bila kadang berat badan saya kadang naik tanpa alasan.

Kali ini, saya mendapat telepon dari teman saya, dan ia mengajak kami untuk diner bersama. Karena kami kebetulan memiliki hobi yang sama: Wisata Kuliner.

image
Melihat posisi dan review restoran tempat kami bertemu nanti, saya sempat mendengar kabar bahwa restoran tersebut merupakan satu-satunya restoran yang menyediakan hidangan unik; Steak yang dimasak diatas batu.

Berlokasi disekitar distrik kota Adelaide, saya beserta istri bergegas mendatangi restoran itu. Siasananya khas eropa, dihiasi dengan tembok yang tidak diplester, sehingga tampak hiasan bata sebagai ornamen utamanya.

Setelah para undangan lengkap, kami pun segera melihat daftar menu, dan benar saja, hidangan utama mereka adalah Steak Batu.

Ada sedikit rasa keingintahuan saya, bagaimana bisa orang eropa memasak steak dengan cara seperti ini, sementara dari beberapa masakan yang pernah saya coba selama berkelana, hidangan seperti ini biasanya populer dikalangan penduduk Timur Tengah. Tapi sudahlah, yang penting saatnya saya mencoba cita rasa yang siap mereka sajikan.

Harga untuk satu menu bervariasi, namun kisaran harga biasanya mencapai 30 AUD hingga 40 AUD per porsinya. Agak sedikit mahal, tapi memang menu yang ditawarkan dihitung berdasarkan berat daging. Beratnya rata berukuran 250 gram hingga 500 gram.

Jadi masuk akal perhitungannya, mengingat harga daging sapi premium disini lumayan mahal.

Dari beberapa menu, saya tertarik dengan menu speciality mereka, Rump Steak 500 gram. Wow, saya pikir apakah saya sanggup menghabiskan setengah kilo daging mentah, tapi ya sudahlah, saya bisa share bersama istri saya bila tidak sanggup saya habiskan nanti.

Variasi daging yang ditawarkan terdiri dari daging Kambing, domba dan sapi. Tidak tersedia daging Babi dalam menu disana, karena daging babi perlu dimasak betul hingga matang, guna membunuh bakteri yang terkandung didalamnya. Dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka kami tidak menyediakan menu daging Babi. Begitu kata manajer restaurant itu menuturkan kepada kami.

Setelah memesan, hidangan pun segera tiba. Tampak seonggok daging segar dihiasi sedikit sayuran, nampak menggirukan. Disamping daging terletak sebuah batu pipih berwarna hitam. Setelah meletakan hidangan, pelayam sedikit memeberikan informasi kepada kami bahwa batu sangat panas, dan jangan disentuh oleh tangan.

image

Cara memakannya saya gunakan metode tersendiri, saya potong terlebih dahulu bagian terbesar daging kedalam bagian lumayan sedang, dan saya simpan potongannya diatas batu.

Saya menyukai jenis masakan steak yang medium’; dimana memasaknya cukup sebentar, dan tidak perlu terlalu matang. Karena bagi saya, cara memasak seperti ini menghasilkan cita rasa daging yang lembut, sedikit terasa manis dan segar.

Tidak lupa, untuk setiap hidangan bisa kita pilih saus pendampingnya. Ada BBQ sauce, Mushroom sauce dan Plain Gravy.

Luar biasa, ketika saya coba masakan ini, dagingnya terasa lembut, seperti meleleh kedalam lidah anda. Irisan demi irisan daging pun saya celupkan ke dalam saus mushroom pilihan saya. Tidak terasa, hingga potongan terakhir, semua potongan daging telah saya habiskan. Malah dirasa kurang, saya pun harus menghabiskan porsi pesanan istri saya, karena istri saya bukan penggemar makan daging seperti saya. Apalagi besar daging yang dipesan minimum berstnya 250 gram, cukup hesar bagi ukuran wanita.

Jadi, masak daging diatas batu panas bukan hanya kebiasaan memasak para masyarakat Timur tengah. Terbukti, di restoran ini, rata-rata pengunjung adalah para orang lokal, hanya cita rasa yang ditawarkan berbeda dengan cita rasa Timur Tengah tentunya.

Berani coba? ayo kita cicipi bersama.

“Grilled Oyster”, Uniknya Cita Rasa Tiram khas Yunani.

image

“Oyster” (dalam bahasa Inggris), atau biasa disebut ‘Tiram laut’ dalam bahasa Indonesia, sering digunakan sebagai menu pembuka, atau pendamping minum bir, khususnya bagi para penggemar hidangan Seafood, Oyster sudah merupakan menu wajib.

Banyak cara memasak untuk menikmati hidangan yang satu ini. Dari mulai dimakan secara mentah, atau dibakar, bahkan barbeque.

Dengan memakan Oyster secara mentah, dipercaya dapat meningkatkan vitalitas pria (katanya, hehe). Bagi beberapa orang yamg menyukainya, cara menyantapnya pun cukup mudah, hanya dicampur dengan lemon, atau jeruk nipis…dan ‘sluuurrrpp!!’..oyster siap dimakan.

Ada salah satu resep unik dari Oyster ini, dan dari beberapa resep yang saya pernah rasakan, sejauh ini, resep inilah yang paling cocok di lidah saya.

Entah menyebutnya resep ala apa, atau berasal dari daerah mana, tidaklah penting bagi saya. Namun demikian, memasak Oyster ini tidaklah sulit. Cukup menuangkan beberapa bumbu khas yang mudah didapat disini, maka jadilah sudah menu ini untuk disantap.

image

Saya biasa menyebutnya resep ala ‘Greek’ atau Yunani. Hehehe..bukan apa-apa, karena biasanya yang menjual seafood dikawasan Adelaide ini rata-rata adalah orang Yunani, dan biasanya resep dan cara memasaknya pun didapat dari orang Yunani, yang resepnya diturunkan secara turun temurun.

Cara memasaknya:

Tuangkan sedikit spaghetti Sauce, keju Mozarella. Dan masukkan kedalam oven selama 30 menit.

Satu resep lagi, tuangkan sedikit Garlic, Basil, Butter (mentega), garam. Masukkan kedalam oven, dan.. rasakan rasanya!

Tampilan makanan setelah matang? Like heaven..rasanya? Yahuuud!!! Namun, perlu diingat bagi anda yang kurang senang dengan jenis makanan ini karena teksturnya yang memang agak berlendir, harus sedkit waspada dalam menyantapnya.

Sedikit tips, bagi anda penggemar wine atau anggur, ketika mengkonsumsi makanan ini, bisa dicoba dengan ditemani oleh anggur Putih khas South Australia, atau ditemani Bir dingin dan sedikit tambahan lemon dalam bir.

image

Selamat mencoba, sobat!