Serunya Berkebun Sambil Travel di Australia.

Australia, dengan segala pesonanya, ternyata menyimpan banyak ‘harta karun’ lain yang menarik minat para pendatang ujtuk menggalinya, Termasuk perkerjaan didalamnya. Tinggal di perantauan, terutama di luar negeri, membutuhkan semangat dan tekad lebih, sekedar untuk bertahan hidup adalah hal yang paling masuk akal untuk dilakukan.

Bagaimana tidak, biaya hidup yang tergolong tinggi, khususnya di Australia dan Adelaide, membuat para pendatang harus memutar otak guna memanfaatkan peluang yang ada. Meskipun ada pekerjaan lain yang bisa anda coba, tapi pekerjaan kebun merupakan pilihan umum bagi para masyarakat pendatang di Adelaide.

Profesi Petani di Australia

Mengapa berkebun? Karena, South Australia merupakan salah satu negara bagian yang paling banyak hasil produksi pangannya. Hasil pangan seperti, Anggur, Strawberry, Jamur, Capsicum, gandum, tomat, Cherry, kentang dan lainnya, sangat diminati oleh konsumen lokal bahkan luar negeri.

Tidak heran, bila anda berkunjung ke South Australia, anda akan menjumpai banyak perkebunam dan hamparan lahan nan luas hijau tak berujung.

Banyak orang beranggapan bahwa profesi petani, peternak dan nelayan itu hppeless atau pekerjaan ‘gak penting’. Tunggu dulu boss, kayanya pemikiran itu perlu diralat, karena yang berpikiran seperti itu umumnya adalah anggapan orang Indonesia pada umumnya.

Di Indonesia, umumnya orang beranggapan profesi petani, peternak dan nelayan dianggap remeh. Saking dianghap remeh, maka tidak ada lagi orang disana yang tertarik untuk berkebun atau bertani, bahkan berlayar. Mereka beranggapan untuk memilih ke kota besar dan bekerja disana.

Pengaruh Regulasi Pemerintah

Untuk fenomena krisis tenaga kerja agraria di Indonesia, beruntungada beberapa orang masih berbaik hati untuk membantu sektor agraria dan pangan di Indonsia dan mengabdikan dirinya secara total, tapi alangkah baiknya bila mereka dibantu oleh orang yang berkokmpeten pula. Hal ini kasusnya mirip seperti seorang insinyur mesin harus mengurus proses pengembangbiakan produk pangan berkualitas. Sama seperti halnya menyuruh orang buta untuk menggambar. Sebetulnya mereka tidak bisa disalahkan juga, karena tentunya mereka perlu menafkahi keluarga, dan hak mereka pula tentunya, mau kerja di bank atau bengkel sekalipun. Tapi, disinilah letak pentingnya peran dan kebijakan pemerintah dalam mengatur regulasi tentang ketenagakerjaan dan pendidikan di Indonesia.

Tapi sudahlah, sepertinya hal itu terlalu panjang dibahas disini, dan ujungnya kita akan berpolitik, terlalu berat.

Banyaknya peluang Bekerja di Australia dalam bidang agraria.

Nah, kembali lagi ke topik, di Australia, justru kebalikannya. Orang-orang kaya disini adalah para petani, peternak dan nelayan. Merekalah yamg menguasai rantai distribusi, dan merupakan penghasil pajak terbesar di Australia, selain pemilik tambang tentunya.
Sebagai hambaran, salah satu peternak disini, bayar pajak pendapatannya mencapai 10 milyar rupiah per tahun, bisa anda bayangkan berapa income mereka.

Ditambah lagi, Nelayan disini kaya raya, makmur dan pemilik pabrik dan perusahaan penyewaan kapal pada umumnya. Minimal, mereka bisa dan mampu untuk memiliki saham di perusahaan pengepakan ikan di Australia,. ‘They proud of their country, and they will growth locally’, begitulah prinsip mereka, para petani dan nelayan lokal Australia.

Anda Tercengang? Tunggu dulu, ada satu lagi yamg perlu diinformasikan. Para profesi ‘tukang kebun’ disini (begitulah kita menyebutnya), memiliki kendaraan pribadi terbaru, misalnya dari mulai Nissan “X-Trail” anyar sampai Mercedes keluaran terbaru. Sungguh kebalikan dengan kondisi petani dan nelayan di negara kita Indonesia.

Maka tidak heran bila Australia tidak akan pernah kekurangan pangan, sungguh mustahil. Karena ya itu, semua orang kompeten berkecimpung dalam bidang agraria disini, atau pada bidangnya masing-masing. Sehingga kualitas produknya pun bisa dibilang sempurna dan berkesinambungan.

Kebun Strawberry

Bekerja di kebun Strawberry merupakan salah satu pengalaman unik yang pernah saya rasakan. Bagaimana tidak, nyemplung di sawah pun tidak pernah, atau berkebun di rumah tanah air pun hampir jarang atau tidak pernah, bagaimana saya bisa bekerja di kebun yang hasil produksinya sangat fantastis dan produknya sangat penting bagi kelangsungan negara ini? Itu pikir saya. Tapi, dengan tekad bulat, saya pun memberanikan diri untuk mencobanya.

Bekerja di kebun strawberry ini lokasinya lumayan jauh dari kota, sehingga saya harus menempuhnya dalam waktu 45 menit melewati bukit dan pegunungan kecil dan menanjak. Maklum, buah strawberry hanya bisa tumbuh dalam suhu yamg dingin. Dan, anda bisa bayangkan bekerja di kebun ini adalah jenis pekerjaan outdoor, sehingga pekerjaan ini tampak seperti tamasya wisata alam bebas.

Jam kerja biasanya dimulai pukul 7 pagi, selesai pukul 4 sore. Dan saya pun bersiap untuk ikut menumpang kendaraan teman saya. Sudah menjadi hal lumrah disini bagi kalangan orang Indonesia, anda bisa ikut mobil teman anda atau agensi kerja untuk berangkat bekerja, dan anda membayar 10 dollar per orang setiap harinya. Jadi, lumayanlah bila anda bisa mengangkut banyak orang setiap hari, penghasilan anda ada sedikit sampingan dari cara ini.

Atau, anda bisa bergantian menggunakan kendarasn setiap orang, biasanya digilir setiap minggu, atau per 3 hari misalnya. Semua tergantung kesepakatan setiap orang tentunya.

Bekerja di kebun strawberry tempat saya bekerja ini umumnya terbagi kedalam 2 bagian: bekerja di luar, atau di dalam (shed). Dan setiap bagian mempunyai sub bagian lagi yang lebih detail tanghungjawabnya. Seperti di bagian luar misalnya, ada yang bekerja sebagai pengawas, forklifter, pengangkutan, bahkan pemetikan.

Saya awalnya tidak menyangka bahwa proses pengolahan kebun strawberry akan serumit ini, dan melibatkan banyak pekerja. Tidak heran bila pemilik kebun harus berinvestasi besar dalam hal ini.

Bagi para pekerja baru, keka musim panen tiba, umumnya mereka ditempatkan di bagian pemetikan buah. Dan mereka menggunakan kereta atau becak khusus yang didesain sedemikian rupa agar bisa memetik straweberry dengan efektif, dan ergonomis.

Jumlah ‘picker’ atau pemetik buah bisa mencapai 60 orang, tergantung jumlah pelamar yang berminat kerja. Ya, kadang kami sering kekurangan pegawai saat musim panen tiba, karena luasnya lahan dan besarnya kapasitas produksi yang dihasilkan begitu massive dan terstruktur. Belum bila dihitung dengan jumlah karyawan bagian pengepakan saja, bisa berjumlah 20 orang, yang kerjanya sangat cepat karena dikejar deadline dan target pengiriman.

Dalam memetik strawberry, kami biasa menggunakan kereta khsusus di lapangan. Kereta ini didesain memiliki 3 roda, dan 2 roda berada sejajar sebelah kiri, dan sstu roda di sebelah kanan. Fungsinya agar kereta ini dapat berjalan melewati jalur tanaman strawberry yang siap petik. Jalur ini sangat panjang, dan terbagi kedalam nenerapa sektor. Posisi kereta sangat rendah, dan didorong oleh kaki serta bergerak ke belakang, dan dikendalikan oleh sebuah besi lurus memanjang ke arah kita, yang berfungsi sebagai ‘steer’.

002
Luasnya kebun Strawberry di South Australia, bisa mencapai 10 hektar are. Silahkan anda cona untuk berjalan dari setiap sudut, dijamin badan anda akan langsing dan fit. (Photo credit: Barry/iroquistore.com)

Ketika pertama kali mencoba, hal yang paling pertama saya rasakan adalah sakit pinggang! Bagaimana tidak, anda bisa bayangkan duduk dibawah dan mendorong ke belakang dengan kaki, dan panjang lahan mencapai 1 km. Sungguh melelahkan. Makanya saya salut dengan kegigihan para rekan student lain yang bisa memetik produk hingga ratusan kilogram dalam satu hari, terutama bagi wanita, hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.

Sistem penggajian bervariasi, ada perusahaan yang menghitung berapa ‘tray’ atau baki yang bisa anda hasilkan dalam satu hari, atau dibayar per jam, atau bahkan dihitung berdasarkan berat.

Bekerja dalam bidang ini sungguh menguras energi. Kita harus melawan dinginnya udara pagi yang menusuk, kadang hujan menyambut kita, dan tanah pun jadi berlumpur, yang mengakibatkan beratnya becak ketika ditolak dengan kaki. Tidak heran bila banyak becak yang terguling ketika kita akan berpindah lahan, atau kaki yang terasa pegal ketika harus mendorong kereta sepanjang hari.

006
Ketika kami bekerja untuk proses pembibitan dan pembenihan. Hanya kami yang bekerja selama musim strawberry libur. (Photo credit: Barry/iroquistore.com)

Ketika istirahat tiba, kita pun segera beristirahat di kereta tempat kita memetik. Saya membawa bekal makanan sendiri yamg dimasak dsri rumah. Jangan harap anda bisa menemukan kantin disini, karena letak kebunnya berada di tengah hutan. Bila beruntung, anda bisa sedikit menikmati buah strawberry sebagai pencuci mulut.

Setelah dipetik, produk disimpan didalam baki khusus, dan ditempatkan dibelakang kereta. Maka anda harus hati-hati dalam mendorong kereta ini agar buah atau baki jangan sampai tumpah. Dan setelah menumpuk di belakang kereta sebanyak 7 baki, maka tray akan diambil oleh bagian pengangkutan dan diberi nomer berdasarkan nomor anggota anda. Dan, pada akhir jam kerja, biasnya berat hasil petikannnya akan ditimbang dan dicek apakah kualitas buah sudah sesuai dengan standar dan prosedur.

196
Beberapa produk siap diolah, hanya buah yang masih mentah (berwarna putih) harus dibiarkan sampai layak untuk dikonsumsi. (Photo credit: Barry/iroquistore.com)

Selanjutnya, ‘trays’ akan dipindahkan ke gudang penyimpanan berpendingin, dan disimpan selama satu hari untuk kemudian dipacking keesokan harinya. Produk perlu didinginkan terlebih dahulu, karena banyaknya produk yang dihasilkan, sehingga stok yang paling awal masuk harus dikeluarkan terlebih dahulu. Begitulah prinsip Akuntansi FIFO yang digunakan disini untuk sistem distribusi penyimpanan.

198
Produk siap untuk dipindahkan ke gudang penyimpanan berpendingin. (Photo credit:Barry/iroquistore.com)

Setelah produk selesai dikemas, maka semua disimpan didalam coolroom khusus yang berukuran besar, dimana semua produk ditumpuk dalam ‘pallete’ yang jumlahnya banyak. Sebagai info, beberapa produk ada juga yang diekspor ke luar negeri seperti Perancis, Jerman dan negara eropa lainnya. Jadi, kualitas produk harus dijaga betul guna memenuhi standar kualitas makanan disana.

Working Holiday Visa

Semua kegiatan tadi bisa kita laukan secara resmi di Australia, dengan cara mendaftarkan diri kita untuk jenis visa “Working Holiday Visa”. Jenis visa ini memungkinkan kita untuk bekerja sekaligus berlibur di Negeri Kanggur tersebut.

Untuk lebih jelasnya, info tentang visa ini bisa anda cek di artikel lain di website ini.

selamat mencoba!