NESIA, “Yang Kutemukan” dalam bermusik

Profil Group.

“Berawal dari kisah lama, gue dapatkan ilham bermusik dan lirik lagu dari sepenggal kisah kehidupan gue”. Begitulah kira-kira apa yang pernah diucapkan oleh Fajar A.K.A Ujer, salah seorang pendiri Group musik asal Bandung ini.

Sudah lama Ujer menulis beberapa lagu sejak ia duduk di bangku SMUN 20 Bandung. Awalnya, ia tidak begitu antusias atau terpikir akan karir musiknya akan terus berjalan hingga ia duduk di bangku kuliah.

Sebagai anak musik, ditambah dengan Apip sang bassist, Berry (keyboard) dan Rama sang Drummer dalam satu sekolah, tidak sulit baginya untuk membangun jaringan bersama teman dari jurusan lain.

Mulailah ia berkumpul bersama teman sekolahnya, membicarakan ide tentang kelompok musik yang mengusung warna lain dari musik yang telah ada saat itu. Terbentuklah “Nesia”, dengan single pertama yang dirilis dengan judul “Angkatan ’95”. Judul lagu diambil berdasarkan tema yang diusung tentang alumni sekolah yang lulus tahun itu, dan kebanyakan personel mereka merupakan alumnus SMUN 20 Bandung tahun 1995.

Beranggotakan awal Ujer (Guitar/Vocal), Arif “Aik” (Guitar), Rama (Drums), Apip (Bass), dan Berry (Keyboard), mereka berupaya mengapresiasikan musikalitas mereka di Kota Bandung. Berlokasi di ‘M-Three’ studio yang dikelola oleh Umar di Sekeloa, Bandung, mereka merekam materi lagu dan merekam beberapa materi lain yang dirasa berpotensi untuk berkembang.

Sempat beberapa kali berganti personel, tidak menyurutkan kekompakan mereka dalam bermusik. Kedewasaan setiap individu sepertinya merupakan kunci utama dalam kematangan Group ini, Sebut Saja Lucky (Govinda), Uep, Widi Pratama, pernah mengisi personel grup ini.

Selang waktu berlanjut, Yoga “Gayo’ ditunjuk sebagai Road Manager, dimana ditangannya-lah group ini mulai bergerak menuju impian para musisi, yaitu Rekaman dengan Major Label, pada tahun 2000.

Adalah Universal Music Indonesia, yang tertarik dengan sepak terjang group ini. Entah bagaimana awalnya, mereka bisa mendengar tentang kelompok anak muda ini. Dan akhirnya mengontak Nesia untuk datang ke kantornya di Jakarta. Sempat berdiskusi dengan Baron Suprayogi (GiGi), Andi Bayou (Bayou Band), mereka bersedia membantu Nesia dalam pembuatan Album perdana.

Berikut beberapa lagu yang sempat mereka tulis:

Nesia – Ingin Tak Mungkin

Nesia – Bicaralah

Namun sayang, impian ini harus kandas ditengah jalan, dikarenakan idealis group yang berseberangan dengan keinginan perusahaan rekaman. Tapi, karena memang pada dasarnya group ini dibentuk untuk berkecimpung di dunia musik indie label, jadi mereka tidak begitu ambil pusing. Ini bukanlah akhir segalanya bagi mereka.

Mengapa Indie Label? “karena dalam komunitas indie, keinginan dan idealisme kami tidak bisa dikekang dan diperintah oleh keinginan pasar. Biarlah kami ber-ekpresi berdasarkan intuisi kami, bukan berdasar kepada keuntungan materi dan popularitas” begitu kata Ujer.

Membahas materi lagu.
Yoga “Gayo”, sang Manager

Hingga sekarang, Nesia masih berkreasi dan berekspresi demi menyuarakan

aspirasi mereka akan bermusik. Album “Yang Kutemukan” berhasil dirilis melalui indie record, dimana album mereka sempat beredar dikalangan penikmat musik kota Bandung.

Iwenk, Uep & Aik

Kegiatan Nesia yang sedikit terhambat dikarenakan Sang vokalis yang kini bermukim di Kanada, eksistensi personel lain yang masih aktif di dunia musik Tanah air, ditambah Keyboardist yang saat ini bermukim di Australia, terus berkomunikasi guna mempertahankan kebersamaan mereka, dan melanjutkan hasrat mereka dalam bermusik.

Bravo, Nesia! Lanjutkan impianmu.

Oleh; berriroquai